
PEMILIHAN METODE DALAM PEMBELAJARAN
Disusun oleh : Pitria Ningsih
Disusun oleh : Pitria Ningsih
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Salah
satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik. Mereka harus
memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, disampingkan mengembangkan
pribadinya. Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang
merupakan proses pengajaran (proses belajar-mengajar) itu dilakukan oleh guru
di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode tertentu.
Dalam
dunia pendidikan, kita tidak akan lagi asing mendengar kata-kata atau
istilah-istilah mengenai strategi, metode, teknik, taktik dan yang lainnya.
Guru yang berperan penting didalamnya, tidak hanya melihat pada satu titik
ataupun arah saja. Bukan hanya melihat pada arah murid saja, akan tetapi
melihat pada segala aspek yang bisa membuat murid mampu mengerti suatu ilmu
yang akan dia ajarkan.
Berkenaan
dengan semua itu, guru yang memiliki tugas mulia yaitu menyampaikan suatu ilmu
kepada murid, tentu berusaha keras bagaimana ia mampu menyampaikan suatu ilmu
tersebut kepada murid. Entah itu dari strateginya, materinya, medianya,
metodenya, atau yang lainnya. Disini, kami akan membahasa secara singkat
berkaitan tentang bagaimana seorang guru melakukan pemilihan metode yang tepat
dalam pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini, yaitu :
1.
Apa itu metode ?
2.
Apa saja prinsip-prinsip metode pengajaran ?
3.
Apa hubungan antara tujuan dan metodologi pengajaran di sekolah ?
4.
Bagaimana langkah-langkah memilih metode yang tepat dalam
pembelajaran ?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut
Prof. Dr. Winarno Surakhmat (1961) metode pengajaran adalah cara-cara
pelaksanaan daripada proses pengajaran atau soal bagaimana teknisnya sesuatu
bahan pelajaran diberikan kepada murid di sekolah. [1]bisa
kita katakana bahwa metode itu cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk
mencapai tujuan.
Dalam
pembelaaran bahasa Arab, ada istilah yang perlu difahami secara cermat
dalam upaya mencari kemungkinan perbaikan cara pembelajaran bahasa Arab untuk
memperoleh hasil mkasimal yang ingin dicapai, yaitu :
1.
Pendekatan ( Approach/ المَدْخُلْ) : seperangkat asumsi
mengenai hakikat belajar-mengajar bahasa, sifatnya filosofis, dan Wina Sanjaya
memaknai istilah ini sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. [2]
2.
Metode : menurut Azhar Arsyad metode itu rencana menyeluruh yang
berkenaan dengan penyajian materi bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian
yang bertentangan dengan yang lain dan semua berdasarkan pendekatannya. [3]jadi,
metode itu merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi.
3.
Strategi : sesuatu yang menunjuk pada perencanaan untuk mencapai
sesuatu. Perlu ditegaskan bahwa, antara strategi dan metode yang diterapkan
oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan. Dan untuk menjalankan
strategi, dapat ditetapkan dengan berbagai metode pembelajaran.
4.
Teknik : kegiatan yang dilakukan didalam kelas berdasarkan
pendekatan dan metode.
5.
Taktik : gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau metode
pembelajaran tertentu.
B.
Prinsip-Prinsip Metode Pengajaran
Menurut
Fathul Mujib, ada beberapa prinsip metode pengajaran yang harus di fahami oleh
guru bahasa Arab yaitu :
1.
Jika murid bervariasi, maka perlu mempertimbangkan dibuatnya moving
kelas.
2.
Belajar koperatif (menghindari kebosanan). Contoh : siswa yang
pintar bahasa Arab mengajari siswa lain yang belum bisa.
3.
Guru sering memberitahukan kemajuan murid. Contoh : Guru memberikan
tugas menulis huruf Arab, kemudian jika ada kesalahan penulisan guru tidak
langsung menyalahkan .
4.
Guru dituntut memberikan kepercayaan kepada murid untuk memilih
tentang apa dan bagaimana belajarnya, sehingga siswa yang sudah cerdas selalu
termotifasi dan tidak merasa bosan. Contoh: sikap guru pada murid alumni
pesantren yang sebelumnya sudah cukup memahami bahasa Arab, maka guru
memberikan motifasi dan kepercayaan bahwa ia memang beda dengan teman yang
lainnya, dan ia mampu melakukan yang terbaik.
5.
Guru bahasa Arab sering mengontrol belajar murid, dengan cara
memberikan tugas kepada murid.
6.
Guru memberikan contoh model pengajaran bahasa Arab yang
menyenangkan.Contoh : guru menggunakan kostum arab, gaya Arab, dan lain
sebagainya.
Jadi,
guru dituntut untuk tidak berkomunikasai pada satu arah saja, melainkan guru
harus melibatkan dan mengaktifkan murid sehingga proses pembelajaran itu
menjadi aktif. Guru juga harus pandai-pandai mencptakan suasana belajar, agar
suasana belajar senantiasa menyenangkan dan tidak membosankan.[4]
C.
Hubungan Antara Tujuan Dan Metodologi Pengajaran Di Sekolah
Pada
prinsipnya, proses pendidikan dan pengajaran di sekolah didalamnya dijiwai oleh
adanya empat unsur penting pendidikan, yang kesemuanya berkaitan hingga
merupakan suatu kerangka dasar yang tidak lagi mungkin dipisah-pisah. Yang
dimaksud unsur-unsur tersebut adalah :
1.
Filsafat hidup bangsa. Seperti di Indonesia yakni : Pancasila.
2.
Tujuan atau cita-cita pendidikan.
3.
Proses atau pelaksanaan pendidikan.
4.
Penilaian pelaksanaan pendidikan.
Jadi,
ke empat unsur itu merupakan kerangka yang menampakan hubungan antara tujuan
dan metode .dimana hubungan antara keduanya sangat erat, karena metode
difungsikan sebagai alat atau usaha mencapai tujuan. Jadi, tujuan pasti menjwai
atau menetukan corak metode.[5]
D.
Pemilihan Metode Yang Tepat Dalam Pembelajaran
Ada
beberapa factor yang harus diperhatikan dalam pemilihan metode pembelajaran.
Berikut kami uraikan :
1.
Siswa atau Murid :Pemilihan suatu metode pembelajaran, harus
menyesuaikan tingkatan jenjang pendidikan siswa. Pertimbangan yang menekankan
pada perbedaan jenjang pendidikan ini adalah pada kemampuan peserta didik,
apakah sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum. Penerapan suatu metode
yang sederhana dan yang kompleks tentu sangat berbeda, dan keduanya berkaitan
dengan tingkatan kemampuan berpikir dan berperilaku peserta didik pada setiap
jenjangnya.dari segi intelektual
pun sama ada
perbedaan yang ditunjukkan dari
cepat dan lambatnya
tanggapan anak didik
terhadap rangsangan yang diberikan
dalam kegiatan belajar
mengajar. Aspek psikologis juga
ada perbedaan yaitu
adanya anak didik
yang pendiam, terbuka, dan
lain-lain. [6]
2.
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai : Tujuan pembelajaran adalah sasaran yang
dituju dari setiap
kegiatan belajar mengajar. Hal
ini dapat mempengaruhi
penyeleksian metode yang
harus digunakan. Metode yang
dipilih guru harus
sesuai dengan taraf
kemampuan yang hendak diisi ke
dalam diri setiap anak didik. Jadi metode harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran.
3.
Faktor materi pembelajaran : Materi pelajaran memiliki tingkat
kedalaman, keluasan, kerumitan yang berbeda-beda. Materi pembelajaran dengan
tingkat kesulitan yang tinggi biasanya menuntut langkah-langkah analisis dalam
tataran yang beragam. Analisis bisa hanya pada tataran dangkal, sedang, maupun
analisis secara mendalam. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat mampu
memberikan arahan praktis untuk mengatasi tingkat kesulitan suatu materi
pembelajaran.
4.
Situasi belajar mengajar : Situasi
belajar mengajar yang
diciptakan guru tidak
selamanya sama. Maka guru
harus memilih metode
mengajar yang sesuai
dengan situasi yang diciptakan.
5.
Fasilita belajar-mengajar :Fasilitas pembelajaran berfungsi untuk
memudahkan proses pembelajaran dan pemenuhan kebutuhan proses pembelajaran.
Bagi sekolah yang telah memiliki fasilitas pembelajaran yang lengkap,
ketersediaan fasilitas belajar bukan lagi suatu kendala. Namun demikian tidak
semua sekolah memiliki fasilitas pembelajaran dengan standar yang diharapkan.
Keadaan tersebut hendaknya tidak menjadi suatu hambatan bagi guru dalam
merancang pembelajaran yang tetap mampu menjangkau tujuan pembelajaran. Dalam kondisi
tertentu, guru-guru yang memiliki semangat dan komitmen yang kuat tetap mampu
menyelenggarakan pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan mampu mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.Fasilitas
merupakan hal yang
mempengaruhi pemilihan dan
penentuan metode mengajar. Fasilitas
adalah kelengkapan yang
menunjang belajar anak di
sekolah. Lengkap tidaknya
fasilitas belajar akan
mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
6.
Faktor alokasi waktu pembelajaran :Pemilihan metode pembelajaran
yang tepat juga harus memperhitungkan ketersediaan waktu. Rancangan belajar
yang baik adalah penggunaan alokasi waktu yang dihitung secara terperinci, agar
pembelajaran berjalan dengan dinamis, tidak ada waktu terbuang tanpa arti.
Kegiatan pembukaan, inti, dan penutup disusun secara sistematis.
7.
Guru :Latar belakang pendidikan
guru diakui mempengaruhi
kompetensi. Kurangnya
penguasaan terhadap berbagai
jenis metode menjadi
kendala dalam memilih dan
menentukan metode. Apalagi
belum memiliki pengalaman mengajar
yang memadai. Tetapi
ada juga yang
tepatmemilihnya namun dalam
pelaksanaannya menemui kendala
disebabkan labilnya kepribadian dan
dangkalnya penguasaan atas
metode yang digunakan.[7]
8. Kelebihan
dan Kelemahan Metode :Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing
masing. Hal ini juga harus diperhatikan oleh guru. Jumlah anak didik di kelas
dan kelengkapan fasilitas memiliki andil untuk menentukan tepat tidaknya suatu
metode dipergunakan untuk membantu proses mengajar. Metode yang digunakan
paling tepat untuk mengajar tergantung dari kecermatan guru dalam meilihnya.
Penggabungan metode pun tidak luput di pertimbangkan berdasarkan kelebihan dan
kelemahan metode yang manapun juga . Pemilihan yang terbaik adalah mencari
titik kelemahan suatu metode untuk kemudian dicarikan metode yang dapat
menutupi kelemahan metode tersebut. [8]
Metode yang digunakan guru dalam setiap kali pertemuan kelas
telah melalui seleksi yang berkesesuain dengan perumusan tujuan instruksional
khusus. Biasanya guru selalu menggunakan metode lebih dari satu. Pemakaian
metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang lain sesuai dengan
kehendak tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
1) Nilai
Strategis Metode
Pemilihan dan penetuan metode pembelajaran haruslah
memperhatikan nilai strategis metode tersebut. Nilai strategisnya yakni metode
dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan,
dalam kegiatan belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan peserta didik
dalam hal transfer ilmu. Apabila dalam proses mentransfer ilmu guru tidak
memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan atau metode yang digunakan
kurang tepat, maka guru akan mengalami kesulitan dalam mentransfer ilmu. Selain
itu kelas menjadi tidak kondusif atau terjadi kejenuhan dalam kegiatan
pembelajaran, akhirnya tujuan pembelajaran tidak tercapai. Oleh karena itu,
sebelum guru melaksanakan kegiatan belajar sebaiknya guru memperhatikan
pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang akan digunakan.
2) Efektivitas
Penggunaan Metode
Efektifitas merupakan kesesuaian, sehingga efektifitas
penggunaan metode merupakan kesesuian metode pembelajaran dengan semua komponen
pengajaran yang telah diprogramkan dalam satuan pembelajran, sebagai persiapan
tertulis. Efektifitas penggunaan metode sangatlah perlu diperhatikan ketika
guru hendak memilih dan menentukan metode pembelajaran, karena jika kita salah
dalam memilih dan menetukan metode pembelajaran, maka tujuan pembelajaran tidak
akan tercapai.Misalnya, guru telah mempersiapkan rencana secara detail, dengan
tujuan pembelajaran anak dapat melakukan atau memperagakan tata cara wudhu.
Tetapi ketika di kelas guru menyampaikan materi tersebut menggunakan metode
ceramah. Maka hal tersebut tidaklah sesuai, karena tujuan yang ingin dicapai
adalah anak dapat melakukan tata cara berwudlu. Sehingga seorang guru haruslah
memperhatikan efektifitas penggunaan metode pembelajaran supaya metode tersebut
dapat mendukung pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran.
3) Pentingnya
Pemilihan dan Penentuan Metode
Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran sangatlah
penting dilakukan oleh seorang guru. Hal ini dikarenakan tidak semua metode
pembelajaran dapat digunakan oleh seorang guru dalam hal kegiatan belajar
mengajar serta mendukung pencapian tujuan pembelajaran. Apabila guru salah
dalam hal memilih dan menentukan metode yang akan digunakan maka tujuan dari
pembelajaran tidak akan tercapai. Misalnya guru menentukan tujuan pengajaran
yaitu supaya anak didik dapat menuliskan sebagian ayat-ayat dalam surat Al Fatihah
atau anak dapat menulis angka dari 1 sampai 40. Untuk mencapai tujuan tersebut
guru tidak tepat jika menggunakan metode diskusi, namun yang tepat jika
menggunakan metode latihan. [9]
Secara sederhana, metode pengajaran
bahasa Arab dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode
tradisional/klasikal dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab
tradisional adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa
sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara
mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis
(Qowaid nahwu), morfem atau morfologi (Qowaid as-sharf) ataupun sastra (adab). Metode
yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan tersebut adalah Metode
qowaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu bertahan beberapa abad, bahkan
sampai sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren salafiyah masih menerapkan metode tersebut. Berikut ini beberapa metode yang bisa dipakai dalam pembelajaran :
Adapun macam-macam metode pembelajaran
yaitu:
a) Metode
Ceramahyaitu metode yang digunakan seorang guru, yang mana guru menyampaikan
hal-hal menarik antusias siswa untuk belajar. Sedangkan seorang murid hanya
menjadi pendengar aktif. Metode ceramah terkadang menjadi metode yang kurang
efektif sebab siswa hanya dituntut mendengar. Kurang adanya pola komunikasi
antar murid dan guru.
b) Metode
Tanya Jawabatau metode komunikasi antar guru dan murid dengan guru
mempertanyakan kepada murid berkenan dengan materi-materi sebelumnya pernah
dibahas, dan murid menjawab pertanyaan
guru atau sebaliknya guru menjawab pertanyaan murid.Metode ini baik
digunakan untuk mengulas pelajar yang telah lalu. Ini metode sangat penting
dalam pembelajaran. Manakala murid lupa dengan pembelajaran lalu dengan proses
tanya jawab murid akan mengingat-ngingat pembelajaran lalu. Tanya jawab tak
harus langsung dari murid bertanya kepada guru. Namun bisa juga antar murid dan
murid dengan diadakan diskusi di kelas. Di samping efektif menjadikanmurid berfikir mendalam. Kondisi
kelas yang semula suram menjadi berapi-api, dengan sesi-sesi tanya jawab dan
beradu argumen.
c) Metode
diskusimerupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru
untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperdbatkan topik
permasalahan tertentu. Kebanyakan metode ini dipergunakan oleh mahasiswa dengan
mahasiswa atau sebaliknya mahasiswa dengan dosen. Namun di sisi lain
metode diskusi ini mempunyai
keterbatasan yaitu: menyita waktu yang cukup lama mewajibkan para
siswa/mahasiswa mengetahui latar belakang masalah tersebut atau inti
permasalahan dan sangat merugikan bagi
siswa/mahasiswa yang malu untuk berbicara. Dengan metode diskusi ini para siswa
lebih bisa diskriminasi, toleransi dalam memecahkan masalah.
Dari ketiga metode pembelajaran diatas hanyalah
sebagian kecil yang diambil dari berbagai macam metode pembelajaran. Berdasarkan
beberapa metode yang telah dipaparkan di atas mengesimpulkan metode yang serasi
dengan pembelajaran berbasis kompetensi dalam pengembangan bahasa arab, yaitu:
dengan menerapkan metode diskusi dengan bahasa pengantar bahasa arab
memungkinkan siswa untuk memaksa kemauan siswa berbicara bahasa arab yang
berujung pada kebiasaan. Sampai metode diskusi telah berjalan efektif. Guru
diharap mampu menerapkan metode deduktif dengan uraian bab-bab dalam gramatika
arab yang lalu diterapkan dalam berbicara yang benar menurut kaidah yang
berlaku.[10]
[1]
Suryosubroto, 2009, Cetakan Kedua,
Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta, PT RINEKA CIPTA. Hlm.140
[2] Wa
Muna, Cetakan 1 2011, Metodologi
Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta, Teras. Hlm.13
[3]
Ibid. hlm.13.
[4]Wa
Muna. Cetakan 1 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta. Hlm.47
[5]Suryosubroto,
2009, Cetakan Kedua, Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah, Jakarta, PT RINEKA CIPTA. Hlm.141-142
[6]http://www.tipspendidikan.site/2015/12/7-faktor-yang-mempengaruhi-dalam.html
diunduh tanggal 26 november 2016 jam 10:45 WIB
[7]http://www.tipspendidikan.site/2015/12/7-faktor-yang-mempengaruhi-dalam.html diunduh tanggal 26 november 2016 jam 10:45 WIB
[8]https://adesofiana12.wordpress.com/2014/12/11/makalah-pemilihan-dan-penentuan-metode-pembelajaran/ diunduh tanggal 26 November 2016 jam 10:50 WIB
[9]https://adesofiana12.wordpress.com/2014/12/11/makalah-pemilihan-dan-penentuan-metode-pembelajaran/ diunduh tanggal 26 November 2016 jam 10:50 WIB
[10]http://nurulfaizah13.blogspot.co.id/2013/06/metode-pembelajaran-bahasa-arab.html diunduh tanggal 26 November 2016 jam 11:13 WIB.